Jilbab Trinitas dan
Jilbab Tauhidi
Oleh: Abu Rizal Fakhrudin
Oleh: Abu Rizal Fakhrudin
Beragama adalah
suatu bentuk keyakinan yang dipegang manusia terhadap berbagai hal yang telah
ditetapkan oleh agamanya terhadap penganutnya. Dalam agama Islam terdapat
pilar-pilar keimanan yang disebut dengan rukun iman, keenam pilar tersebut
merupakan keyakinan yang dipegang oleh kaum muslimin tyang diyakini secara trasedental.
Rukun iman terdiri dari:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat
3. Iman kepada Kitab
4. Iman kepada Rosul
5. Iman kepada hari akhir
6. Iman kepada qadha dan qadhar.
Rukun iman
merupakan sebuah keyakinan yang harus dipegang teguh oleh oleh setiap pemeluk
agama Islam ketika seseorang sudah ingkar atau tidak mengakui salah satu dari
rukun iman tersebut maka ia telah sesat dari ajaran agam Islam. Sebagaimana
dijelaskan dalam firman-Nya dalam surat An-Nisa ayat 136
“Wahai
orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rosul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rosul-Nya serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rosul-rosul-Nya, dan hari kemudian maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”
Berdasarkan ayat
diatas telah jelaslah bagi pemeluk agama Islam bahwa rukun iman adalah harga
mati yang harus diyakini oleh pemeluknya, tidak ada tawar menawar dalam
meyakini rukun iman tersebut. Seorang muslim tidak boleh setengah-setengah
dalam meyakini rukun iman tersebut ketika ia beriman kepada kitab-kitab Allah
maka kaum muslimin bukan hanya beriman kepada Al-Qur’an saja melainkan juga
harus beriman kepada kitab-kitab sebelumnya yang telah Allah turunkan kepada
urusan-Nya di muka bumi ini yaitu Injil, Taurat dan Zabur.
Oleh karena itu,
sebagai pemeluk agama Islam maka seluruh kaum muslimin harus beriman kepada
kitab-kitab Allah swt sebagai konsekuensi dari pemeluk agama Islam karena iman
kepada kitab Allah termasuk dalam salah satu rukun iman. Beriman bikan hanya
sebatas percaya saja akan tetapi beriman dalam artian pembenaran dengan hati,
pengakuan dengan lisan dan amal dengan anggota sebagaimana yang dijelaskan oleh
Imam Syafi’i, Imam Malik dan Ahmad.
Dalam Al-Qur’am
surat An-Nisa ayat 136 Allah menjelaskan sebagai kaum muslimin kita wajib untuk
mengimani kitab yang telah Allah swt turunkan kepada utusan-Nya yaitu Nabi
Muhammad saw yaitu Al-Qur’an karena Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi para
pemeluknya dalam meraih ridho Illahi selain kepada kitab Al-Qur’an Allah juga
menjelaskan kepada hamba-Nya untuk beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan
sebelum Al-Qur’an yaitu Injil, Taurat dan Zabur.
Oleh karena itu,
orang yang memeluk agama Islam selain beriman kepada Al-Qur’an juga harus
beriman kepada kitab Injil, Taurat dan Injil. Akan tetapi, dalam perjalan waktu
kitab-kitab sebelum Al-Qur’an sudah banyak ayat-ayatnya mengalami perubahan karena banyak
ayat-ayatnya yang dikurangi, ditambahkan dan disembunyikan, sehingga kaum
muslimin tidak secara mutlak harus mengimani keseluruhan dari ayat-ayat yang
berada didalam kitab-kitab terdahulu, karena didalamnya banyak ayat-ayat yang
bukan asli dari Allah swt, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat
Al-Maidah ayat 15
“Hai ahli kitab
sesungguhnya telah datang kepadamu Rosul kami menjelaskan kepadamu banyak dari
isi kitab yang kamu sembunyikan dan banyak (pula yang) dibiarkannya,
sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang
menerangkannya.”
Dalam ayat diatas
dapat ditarik dua kesimpulan pertama Allah menjelaskan bahwa banyak dari Al
kitab yang disembunyikan dan dibiarkan oleh orang-orang ahli kitab sebagai
bentuk pembangkangan terhadap ketwntuan Allah swt. Kedua Allah menjelaskan
bahwa akan ada seorang Rosul yang membawa sebuah kitab yang akan menjadi
penerang bagi seluruh hamba-Nya dan akan menjelaskan ayat-ayat yang disembunyikan
oleh orang-orang ahli kitab dan sebagai penyempurna dari kitab-kitab terdahulu.
Salah satu ayat
yang disembunyikan oleh orang-orang ahli kitab adalah ayat-ayat tentang jilbab.
Sebagaimana didalam ajaran agama Islam seorang wanita muslimat yang sudah
baligh wajib hukumnya untuk memakai jilbab, ketika meninggalkannya maka akan
mendapatkan dosa didalam ajaran ahli kitabpun wanita-wanitanya wajib memakai
jilbab. Akan tetapi hal ini disembunyikan oleh para pemuka-pemuka agama
dikalangan ahli kitab sehingga wanita-wanita ahli kitab tidak memakai jilbab.
Sebelum masuk dalam
pembahasan jilbab dalam ajaran orang-orang ahli kitab, berikut kami sajikan
terlebih dahulu jilbab yang ada dalam ajaran agam Islam.
Ø Jilbab perspektif agama Islam
Jilbab menurut Ibnu
Hazm adalah pakaian yang menutup seluruh badan bukan hanya sebagiannya. Menurut
Ibnu Katsir jilbab adalah semacam selendang yang dikenakan diatas khimar .
sedangkan menurut Syaikh Bin Baz jilbab adalah kain yang diletakan diatas
kepala dan badan diatas kain.
Didalam ajaran
agama Islam jilbab juga dikenal khimar/kerudung yang keduanya disebutkan
didalam Al-Qur’an, yang selanjutnya menjadi konsep jilbab dalam ajaran agama
Islam ditambah dengan tabarruj.
·
Khimar
Pertama kata khimar
disebutkan dalam firman Allah surat An-Nur ayat 31
“Katakanlah
kepada wanita yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan
kemaluannya dan janganlah mereka menampakan perhiasannya kecuali yang biasa
nampak dari padanya, dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya dan
janganlah menampakan perhiasannya kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka,
atau ayah suami mereka atau putera-putera mereka atau putera-putera suami
mereka atau saudara-saudara laki-laki mereka atau putera-putera saudara lelaki
mereka atau putera-putera saudara
perempuan mereka atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki
atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita)
atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita dan janganlah mereka
memukul kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang beriman supaya kamu
beruntung.”
Dalam ayat diatas
dijelaskan bahwa khimar adalah suata kain kudung yang menutupi sampai ke dada
wanita dan juga dijelaskan tentang mahrom-mahrom bagi mereka, artinya boleh
menampakan aurat mereka.
·
Jilbab
Kedua kata jilbab,
disebutkan dalam firman Allah surat Al-Ahzab ayat 59
Hai Nabi,
katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin hendak mereka menngulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka yang
demikian itu supaya mereka mudah untuk dikenal karena itu mereka tidak
diganggu, dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dari ayat diatas
telah jelas bahwa jilbab adalah
suatu kain yang menutubi tubuh wanita muslim sampai keseluruh tubuh mereka.
Oleh karena itu, ketika kata jilbab dan khimar menjadi konsep bagi wanita
ketika hendak menutupi auratnya yaitu pertama mereka harus mereka memakai kain
kudung yang menutupi kepala mereka sampai dada atau yang lebih dikenal dengan
kerudung, kemudian yang kedua memakai kain yang menutupi seluruh badan mereka
atau yang lebih dikenal dengan baju gamis. Seperti dalam gambar berikut ini:
Selanjutnya
konsep jilbab dalam ajaran agama Islam selain dengan kata jilbab dan khimar
juga ditambah dengan kata tabarruj.
·
Tabarruj
Ketiga, kata tabarruj terdapat dalam surat Al-Ahzab ayat 33
“Dan hendaklah
kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang
jahiliyah yang dahulu.”
Kemudian dalam
sabda Nabi saw dijelaskan
“Dua kelompok
termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya, suatu kaum yang memiliki
cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya dan wanita
yang kasiat (berpakaian tapi telanjang, baik karena tipis atau ketat dan pendek
tidak menutup auratnya), mailat mumilat 9bergaya ketika berjalan ingin
diperhatikan orang), kepala mereka seprti punuk unta, merka tidak akan masuk
surga dan tidak akan mendapatkan baunya padahal baunya itu didapati dengan
perjalanan demikian dan demikian” (H.R Muslim)
Dari uraian telah
jelaslah bahwa konsep jilbab dalam ajaran agama Islam adalah menutupi seluruh
auratnya dengan kain/kerudung dan jilbab yang tebal dan tidak ketat serta tidak
menyerupai punuk unta.
Ø Jilbab ahli kitab/Kristen
Dalam ajaran kaum
kritiani pedoman bagi mereka adalah kitab Injil atau juga disebut dengan
perjanjian baru, kenapa demikian karena sebelumnya ada perjanjian lama yang
ayat-ayatnya terdiri dari kitab Zabur dan Taurat. Didalam kitab Injil atau
perjanjian baru sebagaimana agama Islam mewajibkan memakai jilbab kepada wanita
muslim juga mewajibkan jilbab kepada para pemeluknya, hal ini dijelaskan dalam
Korintus pasal 11 ayat 5-6 dan ayat 13
11:5 Tetapi
tiap-tiap perempuan yang berdo’a atau bernubuat dengan kepala yang tidak
bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur
rambutnya.
11:6 Sebab jika
perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting
rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya
digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.
11:13 pertimbangkanlah
sendiri: patutkah perempuan berdo’a pada Allah dengan kepala yang tidak
bertudung.
Dari ayat-ayat
diatas maka telah jelaslah sebenarnya didalam ajaran kaum kristiani juga
adakewajiban memakai jilbab bagi wanitanya. Akan tetapi hal ini yang selalu
mereka sembunyikan sehingga wanita para penganut agama kristen tidak memakai
jilbab.
Apabila dilihat
dari kacamata historis seorang bunda Maria pun yang sering mereka sembah
memakai jilbab dan hanya segilintir dari para penganut agama Kristen yang
memakai jilbab diantaranya para suster atau Biarawati.
Sebagaimana didalam
ajaran Islam kewajiban memakai jilbab didalam ajaran Kristen mempunyai
tujuannya yaitu tertera dalam Matius pasal 5 ayat 27-30
5:27 Kamu telah
mendengar firman jangan berzina
5:28 Tetapi aku
berkata kepadamiu setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkaa=nnya
sudah berzina dengan dia didalam hatinya.
5:29 Maka jika
matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu karea lebih
baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh
dicampakan ke dalam neraka.
5:30 Dan jika
tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena
lebih bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan
utuh masuk neraaka,
Dari uraian diatas
dapat disimpulkan sesungguhnya kewajiban memakai jilbab dalam ajaran kristen
itu mempunyai tujuan yang sama seperti yang ada dalam ajaran agama Islam yaitu
supaya terjauh dari perbuatan zina, bahkan ketika diteliti lebih dalam hukuman
yang ada dalam ajaran kristen sangatlah keras yakni ketika hanya dengan
melihatnya saja maka matanya harus dicungkil.
Dengan demikian
antara ajaran jilbab yang berada dalam agama Kristen sama dengan apa yang ada
dalam ajaran agama Islam. Akan tetapi mereka melupakannya dan
menyembunyikannya.
Ø Kesimpulan
Allah swt berfirman
dalam surat Al-Maidah ayat 15
Hai ahli kitab
sesungguhnya telah datang kepadamu Rosul kami menjelaskan kepadamu banyak dari
isi kitab yang kamu sembunyikan dan banyak (pula yang) dibiarkannya,
sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang
menerangkannya.
Dan juga dalam
surat Ali-Imran ayat 78
“Sesungguhnya
diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al-Kitab
supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al-Kitab dan mereka
mengatakan ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah padahal ia bukan dari
sisi Allah mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui.”
Telah jelaslah
didalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa akan ada segolongan dari mereka yang memutarbalikan, menambahkan, mengurangi,
dan menyembunyikan ayat-ayat Al-Kitab. Sehingga ajaran-ajaran yang datang dari
Allah mereka hapus dan mereka ganti dengan keinginan hawa nafsunya sendiri.
Dalam doktrin agama
kristiani penganutnya diajarakan dengan dua kitab yaitu perjanjian lama
(Taurat) dan perjanjian baru (Injil) akan tepai perjanjian lama sudah tidak
dipakai dengan adanya perjanjian baru karena perjanjian baru mengahapus
perjanjian lama. Sehingga kaum kristiani tidak mengamalkan ayat-ayat yang
berada dalam perjanjian lama karena sudah tidak berlaku lagi. Akan tetapi, ini
akan sangat bertentangan dengan ayat yang ada dalam perjanjian baru karena
sesungguhnya kitab Injil itu bukanlah menghapus kitab sebelumnya (Taurat dan
Zabur) melainkan untuk menyempurnakan kitab sebelumnya, sebagaimana dijelaskan
dalam matius pasal 5 ayat 17-20”
5:17 janganlah
kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab-kitab
para Nabi aku datang bukan untuk meniadakannya melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena aku
berkata kepadamu sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini satu iota
atau satu titik tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat sebelum semuanya
terjadi.
5:19 Karena itu siapa
yang meniadakan salah satu hukum Taurat sekalipun yang paling kecil dan
mengajarkannya demikian kepada orang lain ia akan menduduki tempat yang paling
rendah didalam kerajaan surga tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan
segala perintah hukum-hukum Taurat ia akan menduduki tempat yang tinggi didalam
kerajaan sorga.
5:20 Maka aku
berkata kepadamu jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke
dalam kerajaan sorga.
Dari ayat diatas
dapat diketahui ada kerancuan logika yang dipakai dalam ajaran agama Kristen,
para penganutnya sering berargumen kenapa mereka tidak mengamalkan apa yang ada
dalam perjanjian lama dengan alasan mereka hidup dengan perjanjian baru. Akan
tetapi ketika dilihat dari ayat diatas maka mereka pun tidak mengamalkan apa
yang ada dalam perjanjian baru, lantas perjanjian mana yang mereka pakai
sebagai pedoman hidu?
Sebenarnya ketika
dibaca seluruh ayat yang ada di kitab perjajian baru maka bagi pengikut yesus
yang setia meraka akan masuk dalam agama Islam karena didalam perjanjian baru
dijelaskan ada seseorang yang akan diutus oleh Allah untuk memimpin mereka
menuju kebenaran, sebagaimana ddalam Yohanes pasal 16 ayat 12-14 dijelaskan
16:12 Masih banyak
hal yang harus kukatakan kepadamu tetapi sekarang kamu belum dapat
menanggungnya
16:13 Tetapi
apabila ia datang yaitu roh kebenaran, ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran sebab ia tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri tetapi segala sesuatu
yang didengarnya dan ia akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang akan datang.
16:14 Ia akan
memuliakan aku sebab ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari
padaku.
Ia dalam ayat
tersebut adalah Nabi Muhammad saw yang menjadi penutup para Nabi dengan membawa
kitab Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi umatnya. Sebagaimana didalam
Al-Qur’an dijelaskan ketika Nabi Isa berkata kepada umatnya bahwa akan datang
seorang Rosul datang sesudahnya, Allah berfirman dalam surat As-Shaff ayat 6
“Dan ingatlah
ketika Isa Ibnu Maryam berkata hai Bani Israil sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepadamu membenarkan kitab sebelumnya
yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rosul
datang sesudahku yang namanya Ahmad (Muhammad) maka tatkala Rosul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata ini adalah
sihir yang nyata.”
Dengan demikian
bahwa bagi pengikut yesus yang setia dan yang benar-benar mengimani Al-Kitab
mereka akan masuk dalam agama Islam karena telah dijelaskan didalamnya bahwa
akan ada seorang Rosul yang datang sesudah yesus (Nabi Isa) yang akan menuntun
umatnya menuju kebenaran yaitu Nabi Muhammad.
Dengan demikian
satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah swt dimuka bumi ini adalah agama Islam,
sebagaimana dalam firman-Nya telah dijelaskan.
Posting Komentar