Konsep Toleransi Dalam Islam



TOLERANSI=>”topi santa”
Belakangan ini dengan semakin dekatnya kita menuju tanggal 25 desember maka disitulah semakin gencarnya umat Kristiani untuk melancarkan misinya yaitu untuk melakukan kristenisasi terhadap agama yang lain dan salah satu agamanya adalah agama kita semua yaitu agama Islam, yaitu salah satu contoh misinya dengan menggunakan kata “TOLERANSI”.belakangan ini saya sering membaca atau pun mendengar dari berbagai media sosial dan berita yang mana ada sebuah wacana atau pemberitaan terhadap orang muslim bahwasanya ketika tanggal 25 desember umat Islam dianjurkan untuk memakai “topi santa” sebagai rasa toleransi beragama di Indonesia ini karena Indonesia merupakan negara yang plural maka harus saling toleransi satu dengan yang lainya,dan juga mereka beralasan bahwa tanggal 25 desember itu hari kelahiran yesus atau di Islan dikenal sebagai Nabi Isa A.S,tetapi apakah kita semua orang islam dapat menerimanya tentang masalah itu, jawabannya sangatlah jelas tentu tidak, alasannya,
pertama mari kita selidiki apakah benar tanggal 25 desember itu hari kelahiran Nabi Isa A.S,setelah saya mencari tahu, saya menemukan bahwa ternyata yang lahir pada tanggal 25 desember itu bukan Nabi Isa melainkan dewa matahari yang pada saat itu oleh masyarakat Romawi yang pada saat itu masih beragama politheisme  paganisme,  pada saat itu konstantin memimpin konsili niziyyah yang diadakan di niziyyah pada saat itu pertama kalinya yesus diangkat menjadi tuhan oleh  konstantin yang  mana sebelumnya Yesus belum pernah dinyatakan sebagai tuhan dalam buku nya irena handono menyatakan bahwa didalam semua bibel Yesus tidak pernah menyatakan dirinya sebagai tuhan. Dan pada saat itu gereja belum terpecah hanya ada katholik belum ada Protestan dan kontantin pun pada saat itu belum beragama katholik.ketika terjadi kemelut di imperium Romawi yang disebabkan oleh berbagai macamnya sembahan-sembahan mereka yang tidak dapat menyatukan mereka,maka kaisar menerima masukan dari paulus tentang adanya sebuah agama yang dapat menyatukan umat yaitu katholik. Maka dari situlah kontantin tertarik pada katholik, untuk menyenderhanakan agama mereka yang bermacam-macam tersebut,dari berbagai macam dewa atau agama yang mereka anut ada yang namanya dewa ra atau mitra atau dalam b.Indonesia adalah dewa matahari, yang mana lahirnya dewa Ra mereka tetapkan ketika bergantinya musim dingin ke musim panas yang mana percis pada saat itu tanggal  25 desember,setiap pada tanggal itu mereka melakukan pesta untuk memperingati hari lahirnya dewa Matahari, selanjutnya konstantin yang pada saat itu ingin menyatukan rakyat dengan satu agama yaitu Katholik tetapi akyat enggan meninggalkan dewa mereka yaitu dewa matahari karena mereka beranggapan jika mereka pindah agama mereka hawatir pesta tanggal 25 desember akan dihapus, mendengar anggapan sperti itu lalu kaisar konstantin pun memiliki rencana yang mana ia berkata pada rakyatnya bahwa pesta tanggal 25 desember tidak akan dihilangkan justru sebaliknya akan dilestarikan karena tanggal 25 desembar adalah hari lahirnya Yesus,lalu rakyat pun beranggapan lebih jauh mereka mengatakan kalau seperti itu berarti Yesus itu adalah anaknya dewa matahari. Dan anggapan seperti itu pun di benarkan oleh konstantin,sejak saat itulah tanggal 25 desember diperingati sebagai hari lahirnya yesus dan pada saat itu pula seluruh rakyat romawi pun berbondng-bondang pindah agama ke katholik. Jadi kesimpulannya yang lahir pada tanggal 25 desember bukanlan Nabi Isa A.S melainkan dewa Matahari.
Kedua,bicara masalah toleransi,maka akan muncul sebuah pernyataan dari seorang kristiani bahwa agama islam itu intoleransi, lalu saya membandingkan antara islam dengan kristen dalam masalah toleransi, ada sebuah kisah ketika pada zaman Rosul, ketika itu ada seorang yang cacat tidak bisa melihat dan berjalan yang ia tidak bisa melakukan apapun kecali hanya duduk dan ia bukanlah seorang muslim dan ia juga sangatlah membenci islam dan pada Rosul, pada saat itu Rosul selalu memberinya makan, pagi siang malam dan beliau selalu menyuapinya tanpa sepengetahuan seorang yang cacat itu,ketika Rosul telah wafat maka yang menggantikan memberi makan seorang yang cacat itu adalah Abu Bakar, ketika beliau sedang menyuapi seorang yang cacat itu ia merasakan ada yang berbeda karna cara dia menyuapi berbeda dengan yang biasanya lalu ia pun bertanya pada Abu Bakar “kemanakah perginya orang yang sealu memberi saya makan” maka Abu Bakar pun menjawab “Beliau telah wafat” lalu a bertanya lagi “siapakah yang selalu memberi saya makan” Abu Bakar menjawab ” beliau adalah seorang yang kamu sangat benci yaitu Muhammad” seketika itu pula ia pun menangis ia tidak menyangka orang yang selama ini ia benci adalah orang yang selalu memberinya makan dan ia pun masuk agama islam.
Dari kisah ini saya mengambil sebuah kesimpulan didalam agama islam seorang muslim sangatlah toleran terhadap orang yang bukan muslim yang bahkan dia itu suka menghina islam tetapi agama islam tetap toleran, Rosul tidak membiarakan dia mati kelaparan. Lalu bagaimana denga kaum kristiani ketika banyak di negara negara yang bukan Islam semua orang Islam dilarang memakai kerudung baik itu dikantor atau di sekolah padahal sudah jelas bagi kaum muslim memakai kerudung adalah wajib hukumnya, lalu apakah itu yang dinamakan dengan toleransi menurut mereka. Disini kita dapat membedakan manakah yang lebih toleransi dan mana yang intolereansi.
Akan tetapi ketika ada sebuah permasalahan yang itu menyangkut masalah akidah seorang muslim maka toleransi pun tidak bisa kita pakai karena itu merusak akidah orang muslim dan merusak ajaran agama Islam. begitu pun dengan natal jangankan kita ikut merayakannya mengucapkannya pun haram, sebagaimana fatwa MUI yang diketuai oleh Buya Hamka, ketika menyangkut dengan masalah akidah maka kita memakai firman Allah surat Al-kafirun ayat 6. Maka ketika itu disangkutkan dengan “TOPI SANTA” maka saya sangatlah tidak setuju dan saya sangatlah menolak keras. Meskipun dalam masalah ini ulama masih berbeda pandangan tentang hukumnya mengucapkan selamat natal bagi orang Islam, tapi ketika saya melihat sejarah tanggal 25 desember dan motif mereka melakukan itu maka saya lebih memilih haram bagi umat Islam mengucapkan natal bagi umat Kristiani.
Ingatlah kaum Yahudi dan Nashrani akan selalu mengajak umat Islam untuk meninggalkan agamanya dan masuk pada agama mereka sebagaimana firman Alloh dalam surat Al-Baqoroh ayat 120
`s9ur 4ÓyÌös? y7Ytã ߊqåkuŽø9$# Ÿwur 3t»|Á¨Y9$# 4Ó®Lym yìÎ6®Ks? öNåktJ¯=ÏB 3 ö@è% žcÎ) yèd «!$# uqèd 3yçlù;$# 3 ÈûÈõs9ur |M÷èt7¨?$# Nèduä!#uq÷dr& y÷èt/ Ï%©!$# x8uä!%y` z`ÏB ÉOù=Ïèø9$#   $tB y7s9 z`ÏB «!$# `ÏB <cÍ<ur Ÿwur AŽÅÁtR ÇÊËÉÈ  
Artinya: orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
Dan bahkan Rosulullloh pernah bersabda akan ada dari segolongan dari umatku yang selangkah demi selangkah sehasta demi sehasta akan ikut mereka mmeskipun mereka itu masuk jurang maka is pun akan ikut juga kesana lalu para Sahabat bertanya pada Rosul siapakah mereka itu apakah Yahudi dan Nashrani Rosul pin menjawab siapa lagi kalau bukan mereka. Dari firman Alloh dan sabd Rosul tadi maka saya ingin saling mengingatkan antar kaum muslimin untuk selalu berhati-hati ketik melakukan sesuatu hal itu ada kaitanya dengan Yahudi dan Nashrani karena mereka akan selalu berusha untuk mengganggu kita sampai kita masuk pada millah (agama) mereka.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama