ISLAM DAN SAINS, Sesuaikah?




Lihatlah sekeliling anda dari tempat duduk anda. Akan anda dapati bahwa segala sesuatu di ruang ini adalah "buatan": dindingnya sendiri. pelapisnya, atapnya, kursi tempat duduk anda, gelas di atas meja dan perabotan yang tak terhitung lainnya. Tidak ada satu pun yang berada di sekeliling anda dengan kehendak mereka sendiri pasti akan pembuatnta atau penciptanya. Karpet merah yang ada di kamar anda pun dibuat oleh seseorang tidak mungkin mereka muncul dengan sendirinya.

Orang yang sedang membaca buku pun mengetahui bahwa buku tersebut ada pengarangnya entah bagaimana ia mengetahuinya. Tak pernah terpikir olehnya bahwa barangkali buku ini muncul secara kebetulan. Begitu pula, dengan batu bata yang bertumpukan dan tertata rapih pun pasti dikira oleh siapa saja batu bata  itu disusun oleh seseorang dengan rencana tertentu. Karena itu, di mana saja yang terdapat suatu benda yang mana benda itu memiliki keteraturan-entah besar entah kecil-pasti ada penyusun dan pelindung keteraturan ini. Jika pada suatu hri ada orang yang beranggapan bahwa rumah itu dibangun dengan hanya secara keetulan saja tanpa ada pembuatnya, maka orang itu akan dianggap gila karena mustahil ada benda tanpa ada pembuatnya.

Pada abad abad ini kita pasti pernah mendengar tentang teori Big Bang yang menjelaskan tentang adanya alam semesta ini. Kemudian didalam pelajaran filsafat kita pernah belajar bahwa alam semesta itu diciptakan dari ketiadaan,bahkan yang lebih parah ada aliran filsafat yang bernama filsafat materialisme aliran ini menolak ada pencipta seraya masih berpendapat bahwa alam semesta merupakan sekumpulan zat yang konstan, stabil, dan tidak berubah.[1]

Dengan pernyataan yang seperti itu otomatis akan sangat kontradiksi sekali dengan Agama karena agama meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini itu pasti diciptakan oleh Tuhan. Husunya dalam agama islam itu akan sangat kontradiktif sekali dengan ajarannya karna agam islam mengajarkan bahwa segala sesutu yang ada di alam semesta ini itu diciptakan oleh Allh SWT. Oleh karena itu, penulis disini ingin mengkomparasikan antara ajaran agama islam dengan sains, apakah agama islam dengan sains itu sesuai atau tidak?
Pertanyaan tentang bagaimana alam semesta berasal, ke mana bergeraknya, dan bagaimana hukum-hukum mempertahankan keteraturan dan keseimbangan selalu menjadi topik yang menarik. Para ilmuwan dan pakar membahas subyek ini dengan tiada henti dan telah menghasilkan beberapa teori.

Salah satunya adalah teori Big Bang atau leadakan besar, teori ini pertama kalai dicetuskan oleh Edwin Hubble seoarang astronom asal Amerika Serikat, teori menyatakan bahwa Alam semesta yang bertambah luas itu menunjukkan bahwa jika alam semesta dapat bergerak mundur dalam hal waktu, maka alam semesta terbukti berasal dari 'titik tunggal'. Perhitungan menunjukkan bahwa titik tunggal ini yang mengandung pengertian semua zat atau materi yang ada di alam semesta mempunyai 'volume nol' dan 'kerapatan yang tak terbatas'. Alam semesta terjadi karena adanya ledakan dari titik tunggal yang bervolume nol ini. Ledakan yang luar biasa dahsyatnya yang disebut Ledakan Dahsyat ini menandai awal dimulainya alam semesta. 

'Volume nol' merupakan satuan teoretis yang digunakan untuk tujuan pemaparan. Ilmu pengetahuan dapat menetapkan konsep 'ketidakadaan', yang berada di luar jangkauan batas-batas pemahaman manusia, dengan hanya mengungkapkannya sebagai 'suatu titik yang bervolume nol'. Alam semesta muncul dari 'ketidakadaan'. Dengan kata lain, alam semesta itu diciptakan. Teori Ledakan Dahsyat itu menunjukkan bahwa pada awalnya, semua obyek di alam semesta merupakan satu bagian dan kemudian terpisah-pisah. Kenyataan ini, yang ditunjukkan dengan teori Ledakan Dahsyat.[2]
Dari teori tersebut ada sebuah pertanyaan lantas bagaimana dengan ajaran agama islam apakah sesuai denga teori tersebut yang dapat dibuktikan secara ilmiah?

Jawabanya adalah sesuai jauh sebelum teori ini dikemukakan islam sudah menyebutkanya didalam A-l-Qur’an 15 abad silam, ketika manusia masih memiliki pengetahuan yang amat terbatas tentang alam semesta, didalam Surat al-Anbiyaa', 30 Allah berfirman

أَوَلَمْ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَٰهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman (Surat al-Anbiyaa', 30)

Seperti yang dinyatakan dalam ayat tersebut, apa saja, bahkan di 'langit dan bumi' yang belum tercipta sekalipun, diciptakan dengan suatu Ledakan Dahsyat (Big Bang) dari suatu titik tunggal, dan membentuk alam semesta yang sekarang ini dengan saling terpisah.
Jika kita bandingkan pernyataan ayat itu dengan teori Ledakan Dahsyat (Big Bang), maka kita mengetahui bahwa ayat itu sepenuhnya cocok dengan teori tersebut. Namun, baru pada abad ke-20, Ledakan Dahsyat dikemukakan sebagai teori ilmiah.
Meluasnya alam semesta itu merupakan salah satu bukti terpenting bahwa alam semesta diciptakan dari ketidakadaan. Meskipun kenyatan ini tidak ditemukan oleh ilmu pengetahuan sampai abad ke-20, Allah telah menjelaskan kepada kita kenyataan ini dalam Al-Qur'an, 1.400 tahun silam.[3]

Dengan demikian antara islam dan sains itu sangatlah sesuai bahkan sebelum sains menemukannya islam lebih dulu menemukannya bahkan kebenaranya pun mutlak.
Dan tentunya masih banyak contoh contoh yag lain yang menjelaskan bahwa sains dan islam itu sesuai, semoga dari contoh ini dapat memberikan pencerahan bagi kita dan dapat menambah ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah SWT,AMIIN.



[1] Harun Yahya,Mengenal Allah lewat Akal info@harunyahya.com ,2004. hal.1
[2] Harun Yahya,Mengenal Allah lewat Akal info@harunyahya.com ,2004. hal.2
[3] Harun Yahya,Mengenal Allah lewat Akal info@harunyahya.com ,2004. hal.5

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama